Data merupakan suatu
nilai yang bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau
variabel. Konstanta menyatakan nilai
yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai
yang dapat diubah-ubah selama eksekusi
berlangsung.
Tipe Data
|
Ukuran Memori untuk
Tipe Data
|
Ukuran
Memori Kawasan
|
unsigned
char
|
8
bits
|
0 s/d 255
|
char
|
8
bits
|
-128 s/d 127
|
short
int
|
16
bits
|
-32.768 s/d 32.767
|
unsigned
int
|
32
bits
|
0 s/d 4.294.967.295
|
int
|
32 bits
|
-2.147.483.648 s/d
2.147.483.647
|
unsigned
long
|
32
bits
|
0 s/d 4.294.967.295
|
enum
|
16
bits
|
-2147483.648 to
2.147.483.648
|
long
|
32
bits
|
2.147.483.648 s/d
2.147.483.647
|
float
|
32
bits
|
3,4 x 10-38 s/d 3,4
x 10+38
|
double
|
64
bits
|
1.7 x 10-308 to 1.7
x 10+308
|
long
double
|
80
bits
|
3.4 x 10-4932 to
3.4 x 10+4932
|
near
(pointer)
|
32
bits
|
not applicable
|
far
(pointer)
|
32
bits
|
not
applicable
|
§ byte: bilangan bulat tak bertanda (unsigned
integer) 8-bit. Ekuivalen dengan tipe data System.Byte dalam Microsoft
.NET Framework.
§ sbyte: bilangan bulat bertanda (signed
integer) 8-bit. Ekuivalen dengan tipe
data System.Sbyte dalam Microsoft .NET Framework.
§ short: bilangan bulat bertanda 16-bit. Ekuivalen
dengan tipe data System.Int16 dalam Microsoft .NET Framework.
§ ushort: bilangan bulat tak bertanda (unsigned
integer) 16-bit. Ekuivalen dengan tipe
data System.UInt16 dalam Microsoft .NET Framework.
§ int: bilangan bulat bertanda (signed integer) 32-bit. Ekuivalen dengan tipe
data System.Int32 dalam Microsoft .NET Framework.
§ uint: bilangan bulat tak bertanda (unsigned
integer) 32-bit. Ekuivalen dengan tipe data System.UInt32 dalam
Microsoft .NET Framework.
§ long: bilangan bulat bertanda (signed integer)
64-bit. Ekuivalen dengan tipe data System.Int64 dalam Microsoft .NET
Framework.
§ ulong: bilangan bulat tak bertanda (unsigned
integer) 64-bit. Ekuivalen dengan tipe data System.UInt64 dalam
Microsoft .NET Framework.
Bilangan : “ide yang
bersifat abstrak yang digunakan untuk memberikan keterangan tentang sebuah
besaran (misalnya cacah, jumlah, berapa banyaknya, berapa besarnya, …).
Dikenal berbagai cara
untuk mengkelompokkan sebuah bilangan.
Ada pengelompokan atas dasar bilangan positif dan bilangan negatif. Ada
juga pengelompokkan atas dasar bilangan bulat (integer), bilangan real,
bilangan exponensial, dan bilangan komplex.
Bilangan disebut
bulat (integer) jika tidak mengandung titik desimal. Bilangan disebut real jika
mengandung titik desimal. Maka
"7" adalah bilangan bulat, tetapi "7.", "7.0" dan
"-17.453" adalah bilangan real.
Contoh bilangan exponensial adalah "-0.17453102", yang merupakan ungkapan dalam
bentuk bilangan exponensial atas "-17.453". Dalam print-out komputer sering bilangan ini
ditulis "-0.17453E+2", untuk alasan yang sekarang menjadi jelas.
Bilangan disebut
komplex jika terdiri atas dua bagian, yaitu (1) bagian real, dan (2) bagian
imaginer (komplex). Contoh: "-3 +
4i", bagian real adalah
"-3", bagian imaginer (komplex) adalah "4". Tentulah
bilangan komplex "+2.71-5.38i" terdiri atas bagian real
"+2.71" dan bagian imaginer adalah "-5.38".
Baik bagian real
maupun bagian imaginer (komplex) adalah dari jenis bilangan bulan atau real.
Bagian imaginer dibedakan dari bagian real dengan simbol "i", ditulis
dimuka atau dibelakangnya. Disini i = . Tentu saja
berlaku sifat bahwa i2 = -1, i3 = -i, dan i4 =
+1.
Dalam matematika
diajarkan, bahwa sebuah bilangan bulat dapat digambarkan sebagai sebuah titik
dalam garis bilangan bulat I, sebuah bilangan real dapat digambarkan sebagai
sebuah titik dalam garis bilangan real R, dan sebuah bilangan komplex
digambarkan sebagai sebuah titik dalam bidang komplex C.
Konversi
Antar Basis Bilangan
Sudah dikenal, dalam bahasa
komputer terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner, oktal, desimal dan hexadesimal. Keempat bilangan itu
saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk
dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya
mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah:
1. Mengalikan bilangan dengan angka basis
bilangannya.
2. Setiap angka yang bernilai satuan,
dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu
pula dengan digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu
bertambah satu point.
Konversi
Biner ke Oktal
Metode konversinya hampir
sama. Cuma, karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja, maka hasilnya
adalah: 1010 (2) = ...... (8) Solusi:
Ambil tiga digit terbelakang dahulu. 010(2) = 2(8)Sedangkan
sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya
adalah: 12.
Konversi
Biner ke Hexadesimal
Metode konversinya hampir
sama dengan Biner ke Oktal. Namun pengelompokkannya
sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi satuan, empat bit
kedua dari kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh: 11100011(2) =
...... (16) Solusi: kelompok bit paling kanan: 0011 = 3
kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya adalah: E3(16)
Konversi
Biner ke Desimal
Cara atau metode ini
sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) = ......(10) diuraikan
menjadi: (1x24)+(0x23)+(1x22)+(1x21)+(0x20)
= 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22 Angka 2 dalam perkalian adalah
basis biner-nya. Sedangkan pangkat yang berurut, menandakan
pangkat 0 adalah satuan, pangkat 1 adalah puluhan,
dan seterusnya.
Konversi
Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk konversi
basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama yang berada di
halaman atas. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tiga biner
saja. Contoh: 523(8) = ...... (2) Solusi:
Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011 2 = 010 5 = 101
Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan ratusan.
Hasil:101010011(2)
Konversi
Hexadesimal ke Biner
Metode dan caranya hampir
serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak dua
bit. Seperti pada tabel utama. Contoh: 2A(16) = ......(2)
Solusi:
§ A = 1010,
§ 2 = 0010
caranya: A=10
§ 10:2=5(0)-->sisa
§ 5:2=2(1)
§ 2:2=1(0)
§ 1:2=0(1)
ditulis dari hasil akhir
hasil :1010
hasil :1010
§ 2:2=1(0)-->sisa
§ 1:2=0(1)
ditulis dari hasil akhir
hasil:010
jadi hasil dan penulisannya 0101010 sebagai catatan angka 0 diawal tidak perlu di tulis.
hasil:010
jadi hasil dan penulisannya 0101010 sebagai catatan angka 0 diawal tidak perlu di tulis.
Konversi
Desimal ke Hexadesimal
Ada cara dan metodenya,
namun bagi sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara termudah adalah,
konversikan dahulu dari desimal ke biner, lalu konversikan
dari biner ke hexadesimal. Contoh: 75(10) =
......(16) Solusi: 75 dibagi 16 = 4 sisa 11 (11
= B). Dan hasil konversinya: 4B(16)
Konversi
Hexadesimal ke Desimal
Caranya hampir sama seperti
konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya adalah 16. Contoh: 4B(16) =
......(10) Solusi: Dengan patokan pada tabel utama, B dapat
ditulis dengan nilai "11". (4x161)+(11x160)
= 64 + 11 = 75(10)
Konversi
Desimal ke Oktal
Caranya hampir sama dengan
konversi desimal ke hexadesimal. Contoh: 25(10) = ......(8) Solusi:
25 dibagi 8 = 3 sisa 1. Hasilnya dapat ditulis: 31(8)
25 : 8 sisa 1 3 -------- 3 hasilnya
adalah 31
Konversi
Oktal ke Desimal
Metodenya hampir sama
dengan konversi hexadesimal ke desimal. Dapat diikuti dengan contoh di bawah
ini: 31(8) = ......(10) Solusi: (3x81)+(1x80)
= 24 + 1 = 25(10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar